Untuk Bintang Jatuh
Untuk Bintang Jatuh, sepanjang lintasanmu dan sesempit jangkauan saya. Kamu adalah periode yang lewat sekali, dan entah apa yang saya lakukan sampai Tuhan menganugerahi waktu hidup yang sejajar dengan bentangmu. Absensimu dulu tidak pernah berarti buat saya, tapi kamu sudah melintang dan sekarang saya melihat hidup dengan sama sekali berbeda. Perpindahanmu yang lambat tapi megah di langit berkabut tinggi ini saya nanti setiap malam. Menatapi dan meratapimu dalam diam adalah tindakan paling bijaksana sekaligus lebih dari membahagiakan. Karena, cara mencintaimu adalah menahan buncahan kekaguman di hati dan ungkapan keterikatan di mulut. Untuk kamu, yang hanya dekat di angan. Dari saya yang diam-diam berharap mati saja sebelum kamu selesai menyeberang. Biar ingatan terakhirku, tetap tentang lintasanmu yang panjang.