time to get my shit together
Kali ini perlu bepergian sendiri,
ngga cukup ke kafe dekat rumah,
ngga cukup ke Jakarta pusat,
kali ini beban pikiran menyebabkan minimal harus ambil napas di Bandung.
Berangkat sendiri,
mungkin bagi teman-teman-teman yang memang kuliah di sini,
naik travel adalah hal biasa,
tapi keinginan naik travel ke Bandung sendiri sudah ada dari jaman kakak kuliah di sini yaitu dari 7? 8? tahun lalu.
Biasanya ada kenyamanan yang bikin gaperlu bepergian 120 kilometer sendiri di perjalanan,
sampai kemarin pun ada kenyamanan & ditawarkan tumpangan,
tapi ngga ah.
Mau sampai kapan berkutat di kebiasaan?
Jadi lah, beneran dikasih Tuhan,
naik travel
sendiri.
Berdua deng jadinya.. sama Bapaknya.
Sampailah, di kota yang sudah dikangenin dari lama,
dan sekarang sedang di coffee shop sendiri, ngetik.
Ini pengingat aja sih untuk diri sendiri suatu hari nanti.
Dear future Priska, your past self had gone 120 kms alone to type this piece,
to have a dialogue with yourself,
to get your shit together.
Udah lama banget sehari-hari hidup cuma seadanya aja,
se-yaudah aja,
sampai tiba-tiba ada satu waktu di mana I found myself so far behind in life.
Tiba-tiba udah dibawa kemana sama Semesta, awalnya sih konsepnya nurut what the universe has got to say, tapi kok lama-lama antara nurut sama Semesta sama males beda tipis ya.
Mungkin konsep ikhlasnya harus direvisi jadi ayo berusaha dulu, pikirin abis ini mau kemana, lalu baru berpasrah.
Udah lama juga tidak merasa ada keinginan untuk melanjutkan hari-hari, ya kayak ya.. huft yaudahlah mau cari apa lagi sih.
Tapi mungkin emang harus kita yang bawa diri sendiri to a new place, karena mungkin selama ini gelasnya sudah penuh dengan kebisingan dari lingkungan yang sudah given.
Waktunya cari rumah di luar rumah, dan berhenti memprotes diri sendiri dan merasa 'out of place' setiap ada sedikit ketidaknyamanan.
Ya sudah, tidak ada tempat yang sempurna tapi bisa dicoba kan?
Mungkin pikiran diri ini aja yang terlalu kompleks, terlalu banyak mau, terlalu menuntut kesempurnaan dan kesesuaian yang mustahil.
Ada hal-hal yang memang harus dilakukan bukan hanya berdasar suka, kalau selalu begitu kapan mau keluar dari zona nyaman?
Lagi pula sekarang juga sudah punya support moral & kenyamanan yang punya pelukan yang hangat & pundak yang kuat untuk bersandar.
Butuh disentil apa lagi agar mau keluar rumah dan melanjutkan segalanya?
Senyum sedikit, satu demi satu.
Seperti kata seseorang yang hampir terasa selalu benar,
"Jalanin aja, ini semua tidak sekompleks itu kalau dijalankan. Hanya di pikiran,"
Dan oh ya!
2020 ini, PLEASE belajar lebih pandai bersyukur. Sebenarnya punya banyaaaaaaak sekali hal buat disyukuri tapi kenapa sih masih suka push things away yang we think we don't deserve but we actually do?????? disyukuri aja sih.
Kadang-kadang sangat berharap bisa matiin otak sebentar dan jalan hanya pakai kaki & hati, tapi nyatanya gabisa.
Tapi pasti bisa dilatih.
OK let's go.
Tahun ini juga harus cari uang lebih, lebih berhemat dan ngga boleh jadi orang yg bernyaman2 dengan privilege apapun yg dipunya karena literally gaada yang permanen.. dan sadar sendiri bahwa kondisi ngga akan selamanya nyaman kecuali diusahakan.
intinya time to get my shit together!!
Gaboleh lg mellow2 ttg hal2 yg sbnrnya ga muncul kecuali dipikirin banget.
Harus pandai nutup pintu pikiran yg sebenarnya bahaya dipikirin.
ok!! on to a better self
ngga cukup ke kafe dekat rumah,
ngga cukup ke Jakarta pusat,
kali ini beban pikiran menyebabkan minimal harus ambil napas di Bandung.
Berangkat sendiri,
mungkin bagi teman-teman-teman yang memang kuliah di sini,
naik travel adalah hal biasa,
tapi keinginan naik travel ke Bandung sendiri sudah ada dari jaman kakak kuliah di sini yaitu dari 7? 8? tahun lalu.
Biasanya ada kenyamanan yang bikin gaperlu bepergian 120 kilometer sendiri di perjalanan,
sampai kemarin pun ada kenyamanan & ditawarkan tumpangan,
tapi ngga ah.
Mau sampai kapan berkutat di kebiasaan?
Jadi lah, beneran dikasih Tuhan,
naik travel
sendiri.
Berdua deng jadinya.. sama Bapaknya.
Sampailah, di kota yang sudah dikangenin dari lama,
dan sekarang sedang di coffee shop sendiri, ngetik.
Ini pengingat aja sih untuk diri sendiri suatu hari nanti.
Dear future Priska, your past self had gone 120 kms alone to type this piece,
to have a dialogue with yourself,
to get your shit together.
Udah lama banget sehari-hari hidup cuma seadanya aja,
se-yaudah aja,
sampai tiba-tiba ada satu waktu di mana I found myself so far behind in life.
Tiba-tiba udah dibawa kemana sama Semesta, awalnya sih konsepnya nurut what the universe has got to say, tapi kok lama-lama antara nurut sama Semesta sama males beda tipis ya.
Mungkin konsep ikhlasnya harus direvisi jadi ayo berusaha dulu, pikirin abis ini mau kemana, lalu baru berpasrah.
Udah lama juga tidak merasa ada keinginan untuk melanjutkan hari-hari, ya kayak ya.. huft yaudahlah mau cari apa lagi sih.
Tapi mungkin emang harus kita yang bawa diri sendiri to a new place, karena mungkin selama ini gelasnya sudah penuh dengan kebisingan dari lingkungan yang sudah given.
Waktunya cari rumah di luar rumah, dan berhenti memprotes diri sendiri dan merasa 'out of place' setiap ada sedikit ketidaknyamanan.
Ya sudah, tidak ada tempat yang sempurna tapi bisa dicoba kan?
Mungkin pikiran diri ini aja yang terlalu kompleks, terlalu banyak mau, terlalu menuntut kesempurnaan dan kesesuaian yang mustahil.
Ada hal-hal yang memang harus dilakukan bukan hanya berdasar suka, kalau selalu begitu kapan mau keluar dari zona nyaman?
Lagi pula sekarang juga sudah punya support moral & kenyamanan yang punya pelukan yang hangat & pundak yang kuat untuk bersandar.
Butuh disentil apa lagi agar mau keluar rumah dan melanjutkan segalanya?
Senyum sedikit, satu demi satu.
Seperti kata seseorang yang hampir terasa selalu benar,
"Jalanin aja, ini semua tidak sekompleks itu kalau dijalankan. Hanya di pikiran,"
Dan oh ya!
2020 ini, PLEASE belajar lebih pandai bersyukur. Sebenarnya punya banyaaaaaaak sekali hal buat disyukuri tapi kenapa sih masih suka push things away yang we think we don't deserve but we actually do?????? disyukuri aja sih.
Kadang-kadang sangat berharap bisa matiin otak sebentar dan jalan hanya pakai kaki & hati, tapi nyatanya gabisa.
Tapi pasti bisa dilatih.
OK let's go.
Tahun ini juga harus cari uang lebih, lebih berhemat dan ngga boleh jadi orang yg bernyaman2 dengan privilege apapun yg dipunya karena literally gaada yang permanen.. dan sadar sendiri bahwa kondisi ngga akan selamanya nyaman kecuali diusahakan.
intinya time to get my shit together!!
Gaboleh lg mellow2 ttg hal2 yg sbnrnya ga muncul kecuali dipikirin banget.
Harus pandai nutup pintu pikiran yg sebenarnya bahaya dipikirin.
ok!! on to a better self
Comments
Post a Comment