Musafir

Aku tak akan pernah berhenti berkelana.
Tidak walaupun menemukan mata air danaumu;
tidak jua saat melihat domba-domba memakan rumput hijaumu.

Aku tak akan pernah berhenti berkelana.
Tidak bahkan saat angin malam tajammu menusuk, gigil;

tidak jua saat sinar batarimu menyengatku, berpeluh.

Aku sang musafir,
Hilang arah di tengah bingungmu;
yang tak kunjung tentukan,
gugus bintang mana yang kita ikuti?

Atau: aku yang harus menentukan sendiri?

Tidak.
Perjalanan yang kita mulai berdua, tak pantas kuakhiri seorang diri.

Aku sang musafir,
menunggumu beranjak.
Pada badai pasir kita akan menantang.

karena hanya pada peluk sadarmu,
aku akan pulang.

Comments

Popular posts from this blog

BINTAMA 2016: Enam Hari di Kesatrian Gatot Subroto