Hidup
Keputusan tak selamanya menyenangkan.
Bagi saya ya, dan bagi kamu tidak.
dan bagi dia, "mungkin" bukan jawaban yang salah.
Saya belajar untuk belajar, kalau warna-warna yang mengisi semesta ini tidak sekadar hitam putih.
Gradasi abu-abu sampai pelangi harus dimaklumi.
Memeluk, tertawa
melihat yang lain mengusap air mata
saling menepuk pundak; berusaha memberi dukungan
juga belum tentu sang penepuk adalah manusia sempurna tanpa rasa kekalahan.
Dan di sana ada jiwa-jiwa dewasa yang paham betul; butuh lebih dari sekedar waktu dan tepukan pundak untuk memulihkan sakit hati.
Membiarkannya diam,
dan merenung,
bahwa hidup takkan merubah ketentuannya.
Tapi kita selalu diberi pilihan
untuk bekerja sama atau menolak seirama.
Bagi saya ya, dan bagi kamu tidak.
dan bagi dia, "mungkin" bukan jawaban yang salah.
Saya belajar untuk belajar, kalau warna-warna yang mengisi semesta ini tidak sekadar hitam putih.
Gradasi abu-abu sampai pelangi harus dimaklumi.
Memeluk, tertawa
melihat yang lain mengusap air mata
saling menepuk pundak; berusaha memberi dukungan
juga belum tentu sang penepuk adalah manusia sempurna tanpa rasa kekalahan.
Dan di sana ada jiwa-jiwa dewasa yang paham betul; butuh lebih dari sekedar waktu dan tepukan pundak untuk memulihkan sakit hati.
Membiarkannya diam,
dan merenung,
bahwa hidup takkan merubah ketentuannya.
Tapi kita selalu diberi pilihan
untuk bekerja sama atau menolak seirama.
Comments
Post a Comment