Posts

Showing posts from 2017
Selalu percaya kalau teman yang baik itu memang mungkin sesekali menertawai satu sama lain, tetapi tidak bersama untuk itu. One should not be a joke to another, whether it's a stranger, a family, and most of all: a friend. If you feel that you are, walk away from people who makes you feel less than a human. You don't deserve to be treated that way. Choose who you spend your time with.

a thicker skin

we all have the same kind of shell when we were first introduced into this world: none. we were born fragile but we don't have to always be, if we choose not to. we grow up, and meet a thousand problems that were tailor-made exclusively for us. some that we chose to escape, some we learned to face, some we tried so hard to forget. we all have the battles people would just consider a bump in the road. but although none of us got a shell to protect us from the cruel reality, from the journey of life we got our own better mechanism to (re-)gain sanity. we might don't get to choose when to meet other people's unwanted sin, but when we do: we got this, a thicker skin.

if things don't really end

I'll write a tale with an alternate ending: When I'll be free to ask you anything every second, and wouldn't think twice to offer you a cup of coffee. When I'll go explore the every tiny bit of the world, and still feel safe to call you home. When I won't have a doubt to say hi, or say yes. When I'll be bounded, but this time: not a rebound. I wish we were granted the ability to not just write, but also experience. A minute is fine, since it equals forever if things don't really end. or if things don't really have to  end.
Dear self, calm yourself. One by one.
kalau kali ini kamu masuk lagi lewat pintu itu, duduk di ruang tamu, hanya untuk mengabari kamu sudah punya rumah yang lain, atau kamu sedang ingin mengembara saja, lihat saja- aku gembok pintunya. eh, tunggu. bodoh. 'kan kuncinya kamu yang punya..

see u,

Image
you call yourself a drowsy broken-winged bird, i call you a reminder of how life should be, poetic but lively, passionate but lovely. you remind me of the rain, as stormy at it is, it also can be a start of a new beginning, newly arising. you remind me, that sharing your feeling, your compassion and your love without any hesitation never goes out of style. you touched so many hearts including mine, so may universe touch you with its magical wings, and fill your path with upcoming happy little surprises. your broken-wings taught me that, being broken down don't mean that you have to always stay on the ground. for you're one of a kind, a beautiful, irreplaceable, sisterly, drowsy little bird; so fly- I'll be waiting under the Jakarta sky. and this prayer of yours will forever stay in my heart-

hey

hey,  kicauanmu di instagram siang ini tak akan pernah lepas dari ingatanku yang bising akan duka, dan pening akan luka. mungkin tidak akan membuatmu merasa lebih baik tapi- setiap kali kamu sakit hati, ada bagian dariku juga yang turut mati. aku tahu kamu sekuat apa, dan mari kita sama-sama ke sana. selambat apapun kita berjalan, aku pastikan tak ada yang tertinggal tak juga harapanmu akan cerahnya hari yang masih akan terbit esok pagi; khususnya,  harapanmu akan cerahnya hari yang pasti akan terbit esok pagi.

Like We Always Did

Image
let's find peace in the storm, let's not deny the longing inevitably coming. let's shoot for the moon, and not land anywhere. let's meet in the middle of the rain, where neither the cold nor rainbow will catch us. let's break each others' hearts, and be the one fixing it afterwards. like we always did? like we always did.
untuk kamu yang nun jauh di sana, untuk kamu yang duduk dan meratapi apa yang baru saja pergi, untuk kamu yang tidak yakin bisa bahagia kembali: percayalah, aku pun tak pernah berduka sehebat ini. di balik senyum yang menegarkanmu, di balik tawa yang mengelus laramu, di balik kebodohan-kebodohan topik malam itu, aku berlindung di balik topeng tipis yang lugu. aku pun hancur sehancur kamu.

Saat Kamu Tumbuh Dewasa

Saat kamu tumbuh dewasa, kelak kamu akan sadar, kalau yang kamu inginkan memang masih bunga segar yang bertengger di pelukanmu dari orang tersayang, tapi yang kamu benar-benar ingin lihat bukan kelopak-kelopak merah jambunya. Yang kamu mau ternyata adalah cinta tulus mereka. Saat kamu bertumbuh dewasa, kamu akan lebih banyak menghargai colongan waktumu untuk sendirian dan menjadi dirimu yang sebenarnya, di antara pecicilan di lingkaran sosial dan penuh manusia. Saat kamu bertumbuh dewasa, kamu tidak lagi menulis untuk dibaca. Kamu menulis untuk menulis. Saat kamu bertumbuh dewasa, kamu akan menentukan siapa dan apa yang bertahan di hidupmu, siapa dan apa yang tidak. Saat kamu bertumbuh dewasa, argumentasimu bukan lagi dengan orang lain. Perangmu, pada akhirnya: adalah melawan dirimu sendiri.

SINGAPORE 2017: Short Trip & Coldplay!

Image
Friday, March 31 Take off jam 17.20 naik Jetstar, sampai di Changi Airport (lalu baru pertama kali ngeliat Kinetic Rain tahun ini setelah sudah pernah berkali-kali ke Changi ) langsung makan malam di Burger King. Honestly speaking , saat bertamu ke negeri-negeri selain Indonesia, gue selalu berpikir makanan Indonesia tetap paling juara. Nah, yang kali ini, gue serius- gue langsung bersyukur jadi orang Indonesia. Bahkan Burger King Indonesia & Singapore aja yang ada di bawah satu nama perusahaan, gue masih berani jamin, bagi lidah Indonesia, pas ke Singapore pasti langsung berasa makanannya nggak berasa. (selingan) Setelah selesai di Burger King, naik Skytrain ke Terminal 3 lalu naik MRT ke hostel. Keselnya, sempet ngalamin stuck di fare gate -nya karena corrupted ticket . Tapi ngga papa, abis itu langsung lanjut jalan kaki sedikit lalu nyampe di hostel. Gue, Kakak dan Kak Bintang menginap di The Little Red Dot di Lavender Street. For those of you who are coming to Singa...

Untuk Bintang Jatuh

Untuk Bintang Jatuh, sepanjang lintasanmu dan sesempit jangkauan saya. Kamu adalah periode yang lewat sekali, dan entah apa yang saya lakukan sampai Tuhan menganugerahi waktu hidup yang sejajar dengan bentangmu. Absensimu dulu tidak pernah berarti buat saya, tapi kamu sudah melintang dan sekarang saya melihat hidup dengan sama sekali berbeda. Perpindahanmu yang lambat tapi megah di langit berkabut tinggi ini saya nanti setiap malam. Menatapi dan meratapimu dalam diam adalah tindakan paling bijaksana sekaligus lebih dari membahagiakan. Karena, cara mencintaimu adalah menahan buncahan kekaguman di hati dan ungkapan keterikatan di mulut. Untuk kamu, yang hanya dekat di angan. Dari saya yang diam-diam berharap mati saja sebelum kamu selesai menyeberang. Biar ingatan terakhirku, tetap tentang lintasanmu yang panjang.

Hidup Enak, Mati Enak

Benar-benar kemarin: harapan akan idealisme hidup digerus realita yang sudah mulai membunuh optimisme.  Lalu, benak bertanya hal yang dulu tabu untuk ditanyakan: "Konkretnya, apa sih keuntungan jadi orang baik?" - Hari ini ada pelajaran Agama. Bu Nia memberi tugas untuk mendokumentasikan tata cara memperlakukan jenazah. Lalu topik berlanjut ke hal yang tidak jauh-jauh dari tugas itu: kematian. Kita membahas tentang sakaratul maut, tentang mati syahid, tentang kiamat, dan tentang wafat yang khusnul khotimah. Juga tentang malaikat Izrail yang akan mencabut nyawa kita sesuai dengan amal perbuatan kita. Pembelajaran hari ini membawa saya berpikir lebih jauh: kita ternyata sering sekali berpikir cara untuk hidup enak. Tapi kita lupa mempersiapkan agar kita bisa mati enak . Pembelajaran hari ini juga menggetarkan seluruh kesadaran saya, dan sekarang saya sadar: Saya takut sekali mati dan mata saya belum melihat pemandangan-pemandanga...

Jakarta dan Cinta

Jakarta, tempat raga ini lahir dan menetap. Jakarta. Kota penuh kata. Kata lembut dari seorang ibu yang mendoakan bayinya yang sedang ditimang untuk tumbuh berkembang dengan penuh kasih sayang. Kata semangat untuk membangkitkan seorang teman yang sedang terpuruk karena kehilangan pekerjaan. Kata makian dari seorang ayah yang melihat nilai rapor anaknya berwarna merah semua. Kata bualan dari lelaki yang sedang mendekati seorang wanita polos yang tak tahu bahwa ia sedang masuk perangkap. Kota penuh cerita . Cerita orang yang kecopetan saat naik Metromini dari Terminal Blok M ke Halte Al-Azhar. Cerita pemuda yang masih kosong kantongnya setelah mengamen di sepanjang Jalan Sisingamangaraja seharian. Cerita anak yang patah kakinya saat belajar mengendarai sepedanya di jalan sekitar kompleksnya. Cerita orang yang lembur di perusahaan bergedung pencakar langit di Jalan M. H. Thamrin dan sedang memikirkan kapan ia akan mencurahkan kasih sayang bagi keluarganya, walaupun yang ia lakukan s...